Kita tidak mampu mengubah masa lalu. Yang kita lakukan adalah berbenah dengan sesekali melihat masa lalu dengan lapang dan nyaman. Mengambil pelajaran dengan jernih sekaligus empati sebagai orang tua.
Iman itu urusan yang tidak pernah selesai setelah kita mati. Artinya, menjaga dan menjaga iman itu berlaku terus-menerus. Maka perbaikan iman bersamaan dengan urusan 'hirsh 'alaa manfa'ah' (kesungguhan yang total terhadap hal-hal yang bermanfaat). Tugas kita saling membantu menemukan apa saj a yang bermanfaat untuk kehidupan di masa akan datang.
Senantiasa memohon pertolongan Allah. Ada pintu perbaikan yang tak pernah tutup saat kemungkinan sepertinya sudah tidak ada. Ada pintu kebaikan yang senantiasa bisa kita ketuk dengan kesungguhan dan isti'anah.
Dalam Al-quran, ada kelembutan yang dapat dicapai atas Rahmat-Nya, terbebas lisan dari perkataan kasar, pedas serta jauh dari hati yang kasar.
Tidak merasa lemah, sial, tiada harapan untuk menjadi baik dan kuat. Rasulullah SAW bersabda : _"Dan janganlah kamu merasa sial, lemah."_
Jangan merasa sial tapi justru yakin kepada-Nya.
Cegahlah dari sibuk mengandaikan masa lalu dan berusaha untuk memperbaikinya. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dalam segala urusan yang kita harapkan bukan sempurna, juga bukan sekedar manfaat tapi adanya maslahat dan barokah.
No comments:
Post a Comment